Rakyatmerdekanews.co.id, Purworejo – Ratusan seniman dari 16 kecamatan se- Kabupaten Purworejo, tampil dengan kreasi dan ciri khasnya masing- masing di ajang ‘Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan 2025’. Kegiatan digelar di depan gedung DPRD Purworejo, Sabtu(25/10/2025) dari pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Acara itu merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-77 DPRD Kabupaten Purworejo.
Acara tersebut terselenggara atas kerja sama DPRD Kabupaten Purworejo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, serta didukung penuh oleh para seniman dan masyarakat. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Purworejo Rokhman.
Seni Adalah Penjaga Jati Diri
Dalam sambutannya, Rokhman menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berperan dalam suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini.
“Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Purworejo, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta seluruh seniman dan pelaku budaya yang telah meramaikan acara penuh makna ini,” ucapnya
Menurut Rokhman, seni adalah penjaga jati diri dan persatuan. Pada gelaran tahun ini terasa istimewa karena memadukan tiga momentum penting bagi bangsa dan daerah, yakni Peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang menanamkan semangat persatuan dan kebangsaan, Peringatan Hari Pahlawan, yang meneguhkan nilai perjuangan dan cinta tanah air dan Hari Jadi DPRD Kabupaten Purworejo ke-77. Ini sebagai refleksi lembaga perwakilan rakyat dalam menjalankan amanat demokrasi untuk kemajuan daerah.
Ketiga momentum ini kata Rokhman, merupakan perpaduan dalam satu semangat besar yang menumbuhkan gotong royong dan cinta daerah melalui ekspresi seni dan budaya,” tegasnya.
Dia menyoroti semakin lunturnya nilai-nilai budaya luhur akibat arus globalisasi dan digitalisasi yang begitu cepat. Namun budaya saling menghormati, menghargai, dan gotong royong yang dulu begitu kental di keluarga, sekolah, dan masyarakat, kini sudah mulai pudar,” jelasnya.
“Budaya adiluhung kita sekarang mulai terkikis. Yang muncul justru budaya pragmatis. Ini tantangan besar bagi kita semua, bagaimana menjaga nilai-nilai luhur agar tetap hidup,” ungkapnya.

Ia menilai kelompok seni di Purworejo masih menjadi benteng terakhir pelestarian budaya tersebut. Menurutnya, kelompok-kelompok kesenian masih memegang teguh nilai saling menghormati dan gotong royong antaranggota.
“Saya melihat budaya hormat dan gotong royong masih kuat di kelompok kesenian kita. Mereka tidak mudah saling menyalahkan, tapi saling mendukung. Ini bukti nyata bahwa kesenian menjadi penjaga karakter dan harmoni sosial,” kata Rokhman.
DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Purworejo berkomitmen terus memberikan dukungan nyata kepada para pelaku seni dan budaya lokal melalui berbagai program dan bantuan stimulan.
“Kami dari pemerintah daerah sudah hadir dan mensupport kelompok seni melalui berbagai bentuk bantuan. Harapannya, semangat melestarikan budaya bisa terus tumbuh dan menjadi identitas kuat Kabupaten Purworejo,” ujarnya.
“Mari kita kobarkan semangat kebersamaan dan nyalakan api cinta budaya di hati setiap warga Purworejo. Dengan bersinergi, kita yakin Purworejo akan semakin maju, berdaya, dan membanggakan,” pungkasnya. (Kun)






