Rakyatmerdekanews.co.id, Lebak – Ketua Umum Forum Wartawan Solid (FWS) Aji Rosyad menegaskan siap mendampingi Yanto, wartawan media online Jes TV, yang diduga dilecehkan dengan sebutan “Rampok” oleh Kepala Sekolah SMPN 9 Rangkasbitung. Insiden itu terjadi saat Yanto bersama rekan-rekan wartawan melakukan tugas jurnalistik mengontrol kegiatan revitalisasi di SMPN 9, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Aji Rosyad menyatakan bahwa pernyataan Kepala Sekolah tersebut bukan hanya melukai hati Yanto, tetapi juga seluruh wartawan yang merasa martabat profesinya dilecehkan. “Perlu diketahui semua pihak, wartawan adalah pilar keempat demokrasi yang dilindungi oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,” ujarnya.
FWS berkomitmen mengawal pelaporan meski Yanto bukan anggota FWS. “Kami tetap berada di garda terdepan membela rekan wartawan yang dilecehkan. Jika perlu, kami akan turun ke jalan menggelar aksi moral sebagai bentuk keprihatinan atas sikap buruk oknum Kepala Sekolah SMPN 9,” tandas Aji.
Insiden ini bermula saat Yanto dan tiga wartawan lain mendatangi SMPN 9 Rangkasbitung untuk mengontrol proyek revitalisasi. Mereka menemukan spanduk bertuliskan “Anda Memasuki Kawasan Tertib K3, Wajib Menggunakan APD”, namun hampir seluruh pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri. Saat dikonfirmasi, Ketua Pelaksana berinisial AP mengakui hal itu dan berjanji akan menghimbau pekerja kembali.
Kepala Sekolah kemudian datang dan melontarkan kalimat dalam bahasa Sunda, “Wih loba-an amat ieu siga rampog” (Banyak sekali ini seperti rampok), yang membuat wartawan tersinggung. Yanto dan rekan-rekannya memilih meninggalkan lokasi setelah kejadian tersebut .(HSAR& Red)