Rakyatmerdekanews.co.id, Purworejo – Sebuah tradisi turun temurun yang selalu dilaksanakan masyarakat Dusun Pelahan , Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jateng adalah Merti Dusun. Tradisi tersebut hingga kini tetap eksis digelar setiap bulan Syuro. Hal itu dijelaskan oleh Ketua panitia pelaksana Mertu Dusun Winursito Adi kepada awak media, disela- sela acara.
Acara tradisi Merti Dusun di sengkuyung oleh warga Lingkungan Pelahan yang meliputi Dusun Pelahan Tengah, Dusun Pelahan Kidul dan Pelahan Lor, dengan menggelar pentas kesenian Dolalak, pada Sabtu malam (26/07/2027).
“Tahun ini kami menampilkan grup Kesenian Dolalak Suka Gembira grup Dolalak laki-laki setempat yang berkolaborasi dengan pemain Dolalak Putri dari Sucenjurutengah dan Kutoarjo, pentas Dolalak berlangsung meriah dan cukup menghibur di malam Minggu yang cerah.
Ratusan penonton yang didominasi warga setempat, tampak memadati seputaran panggung tempat kesenian Dolalak dipentaskan. Makin malam, suasana makin meriah ketika sejumlah pemain Dolalak mengalami trance atau mendem dalam bahasa setempat.
Dalam keteranganya Winursito menjelaskan, rangkaian Merti Dusun diawali dengan bersih-bersih punden dusun setempat, yakni Si Bloro dan Si Kandri pada Senin (21/07/2027) lalu.
Pada punden Si Bloro, disitu ada petilasan Mbah Megantoro, Mbah Amongrogo dan Mbah Kyai Mayangkoro serta sebuah belik. Di komplek punden Si Bloro juga ada makam tua Kyai Panembahan Agung Suryo Wilis, Langen Jagad, Raden Nganten Ngatiyem, Nyai Melati Sari Dewi dan Simbah Glondong Pawiro Yudo.
“Usai bersih-bersih punden, dilanjutkan dengan ritual selamatan. Kita menggelar doa bersama,” jelasnya.
Menurut Winursito, bahwa Inti dari Merti Dusun ini, adalah untuk memohon kepada Tuhan YME semoga warga Lingkungan Pelahan di Kelurahan Kledung Kradenan ini diberikan keselamatan dan kelancaran rejeki yang barokah. Tradisi nguri-nguri adat budaya leluhur, ini sudah berlangsung sejak tahun 1956 an,” ungkapnya.
Menurutnya, acara Merti Dusun yang tadinya terselenggara hanya satu RW, untuk tahun ini bisa satu lingkungan. Jadi bisa bergabung antara tiga RW di Kelurahan Kledung Kradenan, yang meliputi Dusun Pelahan Tengah, Dusun Pelahan Kidul dan Pelahan Lor.
Untuk anggaran Merti Dusun kami pikul bersama secara gotong royong,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan Merti Dusun ini, harapan kedepan, semua warga di lingkungan Pelahan bisa saling merekatkan diri dalam persatuan dan kesatuan, gotong royong dan bisa sama-sama melestarikan tradisi budaya turun temurun warisan leluhur.
Sesuai petunjuk para pendahulu kami, bahwa acara Merti Dusun ini kita harus nabuh bedug. Dan pentas kesenian Dolalak adalah simbol bedug yang dimaksud,” pungkasnya. (Kun)