Rakyatmerdekanews.co.id, Riau-Pekanbaru, 26 September 2025 – Sedikitnya 25 pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Riau menyatakan dukungan terhadap pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR). Dukungan ini disampaikan dalam forum pembahasan draf naskah akademik DIR yang digelar di Balai Adat LAM Riau, Balairung Tenas Effendy.(24/9/25)
Ketua Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, mengatakan bahwa gagasan DIR merupakan aspirasi lama masyarakat Riau yang telah hidup sejak 1949. “Daerah Istimewa Riau adalah bentuk pengakuan terhadap posisi Riau sebagai pusat tamadun Melayu,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Prof. Junaidi memaparkan substansi keistimewaan Riau yang mencakup aspek peradaban Melayu, sistem pemerintahan berbasis kearifan lokal, peradilan adat, bahasa Melayu, serta pengelolaan pertanahan dan ekologi secara adat. Selain itu, terdapat tiga poin utama hak keistimewaan, yaitu dana keistimewaan kebudayaan Melayu sebesar 30% berbasis kontribusi SDA, tambahan prosentase DBH migas dan non-migas, serta hak kelola SDA secara berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
Rektor Universitas Islam Riau (UIR), Prof. Admiral, menyatakan dukungannya dan menyebut keterlibatan akademisi sebagai bentuk tanggung jawab moral. “Naskah akademik sudah cukup kuat. Kami di kampus siap mendampingi proses perwujudan Daerah Istimewa Riau ini,” katanya.
Sementara itu, Prof. H. Tengku Dahril dari UIR menilai naskah akademik DIR sangat relevan dengan kondisi historis dan sosial Riau. Namun, ia mengingatkan agar gagasan ini tidak disalahartikan sebagai bentuk pemisahan dari NKRI.
Dr. Mexsasai Indra dari Universitas Riau (UNRI) menyarankan agar konsep DIR lebih dielaborasi, terutama dalam kerangka hukum dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. “Diperlukan naskah akademik yang komprehensif, rancangan undang-undang, hingga regulasi khusus untuk menguatkan dasar hukum perjuangan ini,” ujarnya.
Naskah akademik DIR rencananya akan diserahkan ke DPR RI, DPD RI, dan Pemerintah Pusat pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Hingga saat ini, sudah terkumpul lebih dari 130 dukungan tertulis dari berbagai elemen masyarakat.(FN)