
Banjarbaru-RMNews: Suasana antusias dan penuh semangat terlihat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, Rabu (30/7), saat workshop “Optimalisasi Peran BBPPKS Dalam Pengembangan Kompetensi Taruna Siaga Bencana (Tagana)” memasuki hari kedua.
Tak sekadar forum diskusi, kegiatan ini menjadi ruang berbagi pengalaman antarinstansi sekaligus memperdalam pemahaman peserta tentang berbagai aspek penanggulangan bencana. Hadirnya sejumlah pembicara kunci dari lembaga pemerintah hingga mitra internasional membuat sesi demi sesi berjalan padat namun menginspirasi.
Kepala BBPPKS Banjarmasin, Yadi Muchtar, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan komitmen nyata untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan Tagana sebagai ujung tombak dalam penanggulangan bencana sosial.
“Kompetensi Tagana perlu terus dikembangkan, tidak hanya secara teori, tetapi juga melalui pelatihan teknis dan kolaborasi lintas sektor,” ungkapnya.
Sejumlah narasumber dihadirkan dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, BPBD, Basarnas, dan PMI, termasuk mitra internasional seperti World Food Programme (WFP) serta LPPM Universitas Lambung Mangkurat. Mereka menyampaikan materi seputar sistem manajemen bencana, kesiapsiagaan berbasis komunitas, hingga pengelolaan logistik darurat.
Achmadi, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, dalam sesi materinya menyoroti pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap seluruh fase penanggulangan bencana. Ia juga menjelaskan perlunya alat pendukung seperti dapur lapangan, rescue unit, dan sea ryder dalam mempercepat respons di lapangan.
Selain sesi teori, peserta juga terlibat langsung dalam Apel Siaga Bencana dan Simulasi Penanganan Bencana yang digelar di area terbuka. Simulasi ini menggambarkan kondisi darurat bencana alam, lengkap dengan skenario evakuasi, pendirian posko, distribusi logistik, hingga penanganan korban.
Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tapi juga memperkuat jejaring dan koordinasi antarinstansi yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Dengan pendekatan kolaboratif dan latihan langsung di lapangan, BBPPKS berharap para peserta semakin siap menghadapi tantangan kebencanaan yang kompleks dan dinamis.
“Melalui workshop ini, kami ingin membangun Tagana yang tak hanya sigap, tetapi juga kolaboratif dan profesional,” tutup Yadi. (Ips)