Jakarta-RMNews: Menjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhir tahun 2025, dinamika bursa calon ketua umum mulai memanas. Sejumlah nama mengemuka sebagai kandidat, salah satunya Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, yang dinilai sejumlah kader dan pengamat berpeluang besar menjadi pesaing kuat.
PPP dinilai berada pada titik krusial pasca hasil Pemilu 2024. Partai berlambang Ka’bah ini dituntut melakukan perubahan mendasar agar kembali kompetitif dan menarik pemilih muda. Karena itu, figur ketua umum mendatang akan menjadi penentu arah masa depan partai.
“Husnan Bey Fananie punya kelebihan unik. Selain rekam jejak di PPP, latar belakang akademiknya bisa membawa gaya kepemimpinan berbasis gagasan dan data. Ini sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan politik ke depan,” ujar James Doni Kurniawan, peneliti partai politik, Minggu (21/9).
Selain Husnan, beberapa nama tokoh senior PPP disebut-sebut juga siap maju. Namun, James menilai persaingan kali ini akan berbeda, karena munculnya tuntutan agar PPP benar-benar dipimpin oleh figur reformis, bukan sekadar representasi faksi tertentu.
“Pertarungan di Muktamar nanti kemungkinan besar akan mempertemukan wajah lama dengan wajah baru. Pertanyaannya, apakah PPP berani memilih jalur reformasi atau tetap bertahan dengan pola lama,” tambah James.
Muktamar PPP yang dijadwalkan akhir tahun diperkirakan akan berlangsung ketat. Siapapun yang terpilih sebagai ketua umum, diharapkan mampu mempersatukan faksi-faksi internal dan membawa PPP kembali menjadi kekuatan politik signifikan di tingkat nasional. (ips)